Ada yang unik dalam pelaksanaan panen bawang merah di lahan uji coba di Desa Begadon Kecamatan Gayam. Pemilik lahan Aminto, mengaku bahwa dirinya telah memasarkan secara bertahap hasil panen bawang merahnya di Pasar Desa Gayam. Karena selain berprofesi sebagai petani, Aminto dan istri adalah pedagang sembako dan sayur di pasar ini. ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) didukung SKK Migas melalui Program Revitalisasi Pasar Desa Gayam telah meresmikannya pada 12 Agustus 2021 lalu.
PIC PIB Bojonegoro Siswanto mengatakan hal ini sebagai double effect yang dapat dirasakan masyarakat dari program peningkatan ekonomi yang dilaksanakan oleh EMCL. Melihat potensi besar ini, Ia berencana untuk melakukan pemetaan pasar agar kebutuhan bawang merah dapat dipenuhi oleh petani di Kecamatan Gayam ke depannya. “Dari hulu sampai hilir dapat dipenuhi oleh dan dari masyarakat Gayam sendiri,” ujar pemuda yang juga menjabat Direktur BUM Desa Gayam Mandiri.
Pada hari-hari pasaran, Aminto dapat memasarkan bawang merah sebanyak 20 kg. Hal ini akan kian bertambah sesuai kebutuhan masyarakat ketika tiba musim hajatan seperti beberapa waktu yang lalu. Sejauh ini Aminto baru melakukan panen bawang merah dengan jumlah yang terbatas untuk dijual di Pasar Desa Gayam. Dengan menjual hasil panen bawang merah dari lahannya, ia mendapat keuntungan dari selisih harga dibanding jika membeli dari tengkulak atau pedagang besar. “Alhamdulillah, rejekinya bertambah,” tuturnya.
Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) Bojonegoro melakukan panen pada dua lahan uji coba bawang merah di Kecamatan Gayam, Kamis, 21 Oktober 2021. Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari pengaplikasian lahan dengan pupuk organik cair (POC) bioslury yang dibuat oleh kelompok tani binaan PIB Bojonegoro. Yakni bagian dari Program Dukungan Asosiasi usaha Masyarakat Tahun 2020 yang didukung oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas.(ADM)